Kamis, 18 Juni 2015

Tugas Teori Organisasi Umum 2

Tugas Teori Organisasi Umum 2
Studi Kasus Mengenai Organisasi Serta Penerapan Fungsi Manajemen Pada PT Blue Bird Tbk
Disusun Oleh :
                10113051  Abdurrokhman
                10113100  Achmad Syarif H
                12113630  Dody Triansyah
                12113940  Erlangga Dwi Cahya
                14113182  Ibnu Umar Rais Siagian
                15113802  Muhammad Achri Y
                15113974  Muhammad Idlan Lidinillah
                17113573  Riandika Budiman

KELAS 2KA04
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang organisasi pada PT Blue Bird Tbk ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Erna Kustyarini selaku Dosen mata kuliah teori organisasi umum 2 yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
    Makalah ini kami buat sebagai tugas kelompok mata kuliah teori organisasi umum 2. Di mana makalah ini membahas tentang Organisasi PT Blue Bird Tbk serta menjelaskan fungsi manajemen didalam organisasinya itu sendiri.
    Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran  yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makah kami dilain waktu.
    Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari makalah ini sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.





Depok, April 2015
Tim Penyusun  
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
    Syarat dari perusahaan yang baik salah satunya adalah memiliki fungsi-fungsi manajemen yang baik pula. Fungsi – fungsi manajemen ini diantaranya adalah perencanaan (planning), organisasi (organizing), pengarahan dan implementasi (directing and implementation), juga pengawasan dan pengendalian (monitoring and controlling).
    Disini kami akan mengambil contoh perusahaan yang menggunakan manajemen yang baik, saya ambil perusaahan dalam bidang jasa yaitu taksi blue bird. Jasa pertaksian ini sudah dikenal lama di masyarakat dan perusahaan akan bisa bertahan salah satunya dengan manajemen yang baik.

I.2 Rumusan Masalah
Pada makalah ini, kami membatasi pada masalah-masalah berikut:
  • Apa itu Blue Bird?
  • Bagaimana Blue Bird melakukan perencanaan, pengorganisasian, pegarahan, sampai pada pengendalian.

I.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
  • Mengetahui apa itu Blue Bird.
  • Mengetahui bagaimana Blue Bird melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, sampai pada pengendalian.
  • Memenuhi tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum 2.

I.4 Manfaat Penulisan
    Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis dalam memahami permasalahan yang menjadi topik kajian. Bagi pihak akademi, diharapkan makalah ini dapat menjadi bahan kajian belajar baik itu referensi bacaan dan tambahan sumber informasi pada mahasiswa khususnya dalam menyelesaikan tugas tentang Organisasi maupun Manajemen.

I.5 Metode Penulisan
    Metode penelitian yang kami gunakan dalam menyusun makalah ini adalah dengan menggunakan metode pustaka dan wawancara. Narasumber yang kami pilih adalah salah satu karyawan dari PT Blue Bird Tbk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Organisasi
    Pengorganisasian merupakan keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tangungjawab-tanggungjawab, dan wewenang sedemikian rupa, sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan (Siagian dalam Harsuki, 2012: 103). Pengorganisasian berarti mempersatukan sumber-sumber daya pokok dengan cara yang teratur dan mengatur orang-orang dalam pola sedemikian rupa, hingga mereka dapat melaksanakan aktivitas-aktivitas guna mencapai tujuan yang telah ditentukan (Harsuki, 2012: 105). Sementara Jones (Harsuki, 2012: 106) memberikan definisi bahwa organisasi adalah suatu alat yang dipergunakan oleh orang-orang untuk mengkoordinasikan kegiatannya untuk mencapai sesuatu yang mereka inginkan atau nilai, yaitu untuk mencapai tujuannya. Lebih lanjut menurut Atmosudiro (Hasibuan, 2005: 26) organisasi adalah struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi merupak alat atau wadah tempat manajer melakukan kegiatan-kegiatan dalam usaha mencapai tujuan.
    Organisasi sebagai wahana untuk mencapai tujuan berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan. Dengan terdapat beberapa unsur yang harus ada di dalamnya. Unsur-unsur organisasi menurut Hasibuan (2005: 27) sebagai berikut: (1) manusia (human factor), artinya ada unsur manusia yang bekerjasama, ada pemimpin dan ada yang dipimpin; (2) tempat kedudukan, artinya mempunyai tempat kedudukannya; (3) tujuan, artinya ada tujuan yang ingin dicapai; (4) pekerjaan, artinya ada pekerjaan yang akan dikerjakan serta adanya pembagian kerja; (5) struktur, artinya terdapat hubungan dan kerjasama antara manusia yang satu dengan yang lainnya; (6) teknologi, terdapat unusr teknis; dan (7) lingkungan (environment external social system), artinya terdapat lingkungan yang saling mempengaruhi misalnya ada sistem kerjasama sosial.

II.2 Pengertian Manajemen
    Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ‘menagement’, yang memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur”. Manajemen adalah proses bekerjasama dengan individu atau kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Lebih lanjut dijelaskan manajemen adalah suatu proses yang terdiri atas tindakan-tindakan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya (Terry dalam Hasibuan 2005: 3). Dasar manajemen agar sempurna menurut Terry harus memperhatikan People, Ideas, Resources, and Objectives (PIRO). Sedang menurut Hasibuan (2005: 3) manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen pada organisasi olahraga adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh pimpinan yang berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengontrolan, dan penganggaran untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Jenis-jenis atau tingkatan manajer menurut Robbins dan Coulter (1999) adalah :
  • Manajer lini pertama: Manajer tingkat paling rendah.  Para manajer ini sering disebut penyelia, manajer kantor, manajer departemen.
  • Manajer menengah: Mencakup semua tingkat manajemen antara tingkat penyelia dan tingkat puncak.  Misalnya kepala bagian, kepala biro, manajer pabrik, manajer devisi, general manajer, dekan.
  • Manajer puncak: Manajer yang bertanggung jawab atas pengambilanKeputusan organisasi. Misalnya presiden direktur, CEO, COO, presiden komisaris.

    Perbedaan tingkatan manajemen mempengaruhi fungsi manajemen yang dilakukan, di mana ada 2 fungsi manajemen yaitu manajemen administratif dan manajemen operatif.
  • Semakin rendah jabatan, maka lebih banyak mengerjakan fungsi manajemen operatif.
  • Semakin tinggi jabatan, lebih banyak menggunakan fungsi administratif.

    Menurut Stoner dan Hankel (1986), ada 3 tingkat keterampilan manajer, yaitu keterampilan teknis, keterampilan manusiawi, dan keterampilan konseptual dengan penjelasan masing-masing sebagai berikut :
  • Keterampilan teknis: kemampuan menggunakan alat-alat, prosedur, dan teknik suatu bidang yang khusus.
  • Keterampilan manusiawi: Kemampuan untuk bekerja dengan orang lain.
  • Keterampilan konseptual: kemampuan mental untuk mengkoordinasi dan memadukan semua kepentingan dan kegiatan organisasi.

    Bagi manajer lini pertama, bobot yang terbesar adalah keterampilan teknis diikuti keterampilan manusiawi lalu keterampilan konseptual.   Semakin ke arah manajer puncak, bobot terbesar adalah keterampilan konseptual, diikuti keterampilan manusiawi, dan keterampilan teknis.
    Kemampuan manajerial adalah kemampuan manajer dalam mengatur, mengkoordinasikan, dan menggerakkan para bawahan ke arah pencapaian tujuan yang ditetapkan oleh organisasinya.  Kemampuan manajerial lahir dari proses pembelajaran.

II.3 Fungsi-fungsi Manajemen
    Banyak pendapat para ahli tentang fungsi-fungsi manajemen sebagai tindakan untuk mencapai tujuan tertentu. Fungsi-fungsi manajemen menurut para ahli berbeda tetapi hampir sama. Hal tersebut disebabkan latar belakang dan pendekatan yang dilakukan tidak sama. Beberapa ahli manajemen mengemukakan berbagai pendapat yang hampir sama tentang fungsi-fungsi manajemen sebagai berikut: Menurut Siagian (Hasibuan, 2005: 17) menyebutkan ada 5 fungsi manajemen yaitu: Planning, Organizing, Motivating, Controlling, dan Evaluating. Henry Fayol (Hasibuan, 2005: 17) juga menyebutkan 5 fungsi manajemen yang sedikit berbeda yaitu: Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, dan Controlling. Millet (Harsuki, 2012: 78-79) juga menyatakan ada 5 fungsi manajemen yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pengadaan staf, pemberian bimbingan, dan pengawasan. Terry (Harsuki, 2012: 79) hanya menyebut ada 4 fungsi manajemen yaitu: Planning, Organizing, Actuating, and Controlling. Dari berbagai pendapat tersebut, pada penelitian ini variabel-variabel fungsi manajemen yang akan digunakan adalah: POAC (Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling). Adapun pengertian masing-masing fungsi tersebut adalah sebagai berikut:

Planing (Perencanaan)
    Perencanaan adalah fungsi dari seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur dan program-program dari alternatif-alternatif yang ada (Koontz & O’Donnel dalam Hasibuan, 2005: 20). Lebih lanjut Hasibuan (2005: 20) menyatakan perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan pedoman-pedoman pelaksanaan, dengan memilih yang terbaik dari alternatif-alternatif yang ada. Sedangkan T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa : “ Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.” (Daniel, 2012). Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bahwa perencanaan adalah kegiatan perencanaan yang sangat sederhana sampai perumusan yang lebih rumit. Perencanaan yang sederhana misalnya penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.



    Perencanaan yang efektif didasarkan pada fakta dan informasi, bukan atas dasar emosi atau keinginan. Fakta-fakta yang relevan dengan situasi yang sedang dihadapi berhubungan erat dengan pengalaman dan pengetahuan seorang manajer.
  1. Jenis-jenis perencanaan
    1. Perencanaan fisik (physical planning). Perencanaan tersebut meliputi perencanaan yang sifatnya fisik, seperti perencanaan perencanaan bangunan, stadion, jalan dan sebagainya.
    2. Perencanaan Fungsional (functional planning). Perencanaan ini berhubungan dengan perecanaan yang sifatnya fungsionil, seperti perencanaan keuangan, perencanaan pegawai/staf, perencanaan publikasi/penjualan tiket pertandingan.
    3. Perencanaan Komprehensif (comprehensive planning). Perencanaan ini merupakan gabungan antara perencanaan fisik dan perencanaan fungsionil.
    4. Perencanaan kombinasi umum (general combination planning). Perencanaan ini meliputi perencanaan fisik, fungsional, dan perencanaan komprehensif yang sekaligus digabungkan.
  2. Keuntungan-keuntungan dari perencanaan
Pertanyaan-pertanyaan pokok terhadap Planning dapat disingkat dengan 5W+1H (What, When, Why, Who, Where + How). Adapun keuntungan-keuntungan dari perencanaan menurut G. R. Terry dalam Anam (2008) yaitu:
    1. Pertama-tama perencanaan menyebabkan bahwa kegiatan-kegiatan dilakukan secara teratur dan bertujuan (Planning makes for the utilization of purposeful and orderly activities).
    2. Perencanaan meminimalisir tindakan-tindakan yang tidak produktif (Unproductive promotes the use of a measure of performance).
    3. Perencanaan membantu penggunaan suatu alat pengukur hasil kerja (Planning promotes the use of a measure of performance).
  1. Kekurangan atau keterbatasan perencanaan
    1. Informasi atau fakta-fakta yang dibutuhkan untuk meramalkan masa yang akan datang, belum tentu tepat, sehingga manajer tidak akan dapat secara pasti meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
    2. Biaya yang diperlukan untuk menyusun suatu perencanaan yang lengkap sangat besar, bahkan dapat melampaui hasil yang akan dicapai.
    3. Secara psikologis orang-orang itu lebih suka memperhatikan masa sekarang daripada masa yang akan datang, mengingat planning berhubungan dengan masa yang akan datang.

Organizing (Pengorganisasian)
    Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil. (Sitti, 2012) Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu (Terry dalam Hasibuan, 2005: 21). Lebih lanjut Hasibuan (2005: 20) menyatakan pengorganisasian adalah sesuatu proses penentuan, pengelompokkan dan pengaturan macam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Oleh karena itu pengorganisasian dapat dirumuskan sebagai aktivitas manajemen dalam pengelompokan orang-orang untuk menetapkan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggungjawab masing-masing yang berdaya guna dan berhasil guna untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Prinsip-prinsip organisasi menurut Harold Koontz dalam Anam (2008)
  1. Principle of Unity of Objective (prinsip kesatuan tujuan). Dalam organisasi harus ada kesatuan tujuan, organisasi itu akan kacau apabila tidak ada kesatuan tujuan. Kesatuan tujuan itu harus merata dari atas sampai ke bawah.
  2. Prinsiple of efficiency (prinsip efisiensi). Suatu organisasi dalam mencapai tujuannya harus dapat menggunakan biaya yang sekecil-kecilnya dengan pengorbanan yang sedikit-dikitnya.
  3. Span of management Prinsiple (Prinsip rentangan manajemen). Seseorang terbatas di dalam mengurus orang lain, atau memimpin bawahannya. Batas-batas tersebut tidak tetap bagi setiap orang tegantung kepada kekomplekan hubungan antara atasan dan bawahan dan kepada kemampuan manajer.

Actuating (Penggerakan)
    Penggerakan adalah keseluruhan usaha, cara teknik, dan metode untuk mendorong para anggota organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien, efektif, dan ekonomis (Siagian, 1992: 128). Pada penggerakan menurut Siagian termasuk fungsi-fungsi Commanding, Directing, Actuating, dan Motivating. Istilah commanding adalah cara menggerakkan bawahan dengan perintah komando, sedangkan directing mempunyai makna pemberian petunjuk atau pengarahan yang harus ditempuh oleh pelaksana operasional. Adapun motivating, yaitu dorongan berupa pemberian inspirasi dan semangat agar semuanya dilakukan dengan suka rela dan sadar.
    Faktor-faktor yang diperlukan dalam penggerakan diantaranya: (1) Kepemimpinan (leadership); (2) Sikap dan Moril (attitude and morale); (3) Tatahubungan (Communication); (4) Perangsang (Incentive); (5) Supervisi (supervision); dan (6) Disiplin (Discipline).
  1. Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar berusaha dengan ikhlas untuk mencapai tujuan bersama. Seorang manajer yang tidak memiliki kepemimpinan tidak akan mampu untuk mempengaruhi bawahannya untuk bekerja, sehingga manajer yang demikian akan gagal dalam usahanya. Sifat-sifat kepemimpinan menurut Harold Koontz dalam Anam (2008) adalah sebagai berikut:
    1. Memiliki kecerdasan orang-orang yang dipimpin.
    2. Mempunyai perhatian terhadap kepentingan yang menyeluruh.
    3. Memiliki kelancaran dalam berbicara.
    4. Matang dalam berpikir dan emosi.
    5. Memiliki dorongan yang kuat dari dalam untuk memimpin.
    6. Memahami/menghayati kepentingan kerja sama.
  1. Sikap dan Moral
Sikap ialah suatu cara memandang hidup, suatu cara berpikir, berperasaan dan bertindak. Oleh karena itu sikap manajer akan berbeda-beda sesuai dengan pola hidupnya. Beberapa sikap manajer yaitu:
    1. Sikap feodal (feudal attitude)
Manajer yang mempunyai sikap cara berpikir, berperasaan dan bertindak sesuai dengan pola-pola kehidupan feodalisme, yaitu suka terikat oleh aturan-aturan tertentu yang telah teradat dan selalu ingin penghormatan yang serba lebih.
    1. Sikap Kediktatoran (dictatorial attitude).
Manajer yang bersikap kediktatoran akan berpikir berperasaan dan bertindak sebagai diktator yang mempunyai kekuasaan mutlak, sehingga bawahan, pekerja akan menjadi sasaran daripada kekuasaannya.
  1. Tata hubungan (Communication)
Komunikasi membantu perencanaan manajerial dilaksanakan dengan efektif, pengorganisasian manajerial dilakukan dengan efektif, penggerakan manajerial diikuti dengan efektif dan pengawasan diterapkan dengan efektif. Dalam melakukan komunikasi dalam manajemen ada beberapa macam antara lain:
    1. Komunikasi intern yaitu komunikasi yang dilakukan dalam organisasi itu sendiri baik antara atasan dengan atasan atau bawahan dengan bawahan atau antara atasan dengan bawahan atau sebaliknya.
    2. Komunikasi ekstern yaitu komunikasi yang dilakukan keluar organisasi.
    3. Komunikasi horizontal yaitu komunikasi yang dilakukan baik intern maupun ekstern antar jabatan yang sama.
    4. Komunikasi vertikal yaitu komunikasi yang dilakukan dalam intern organisasi antara atasan dan bawahan atau sebaliknya dalam suasana formil.
  1. Perangsang (Incentive)
Insentif ialah sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan seseorang bertindak.
  1. Supervisi (Supervision)
Menurut Terry dalam Anam (2008) supervsi ialah kegiatan pengurusan dalam tingkatan organisasi dimana anggota manajemen dan bukan anggota manajemen saling berhubungan secara langsung. Dengan demkian tugas supervisor cukup berat karena ia harus dapat menemukan kesalahan-kesalahan dan memperbaikinya, serta memberi petunjuk untuk menyelesaikan sesuatu pekerjaan dan memberi nasehat-nasehat kepada pegawai yang mengalami kesulitan.
  1. Disiplin (Discipline)
Disiplin ialah latihan pikiran, perasaan, kehendak dan watak untuk melahirkan ketaatan dan tingkah laku yang teratur.
Jenis disiplin ada dua:
    1. Self Imposed discipline (disiplin yang timbul dengan sendirinya).
    2. Command Discipline (Disiplin berdasarkan perintah).

Controlling (Pengawasan)
    Controling bukanlah hanya sekedar mengendalikan pelaksanaan program dan aktifitas organisasi, namun juga mengawasi sehingga bila perlu dapat mengadakan koreksi.controlling bukanlah hanya sekedar mengendalikan pelaksanaan programdan aktivitas organisasi,namun juga mengawasi sehingga bila perlu dapat mengadakan koreksi.dengan demikian apa yang  di lakukan staff dapat diarahkan kejalan yang tepat dengan maksud pencapaian tujuan yang telah di rencanakan. Inti dari controlling adalah proses memastikan pelaksanaan agar sesuai dengan rencana. Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan tujuan organisasi dan program kerja maka staff dibutuhkan pengontrolan, baik dalam bentuk pengawasan, inspeksi hingga audit. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpanagan yang terjadi, baik dalam tahap prencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga denagn hal tersebut dapat segera dilakukan antisipasi, koreksi dan penyesuaian-penyesuain sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan lingkungan sekitar organisasi. (Rananda, 2012).
    Pengawasan berarti mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu menetapkan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana. Prinsip pengawasan efektif adalah membantu usaha-usaha kita untuk mengatur pekerjaan yang direncanakan untuk memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan tersebut berlangsung sesuai rencana. Siagian (1992: 169) menyatakan bahwa pengawasan merupakan proses pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi guna lebih menjamin bahwa semua pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai dengan yang ditentukan sebelumnya. Apabila fungsi-fungsi fundamental manajemen lainnya (planning, organizing, dan actuating) dilaksanakan secara sempurna, maka tidak banyak diperlukan pengawasan. Namun pada kenyataannya hal tersebut jarang sekali terjadi.
Maksud dan Tujuan Pengawasan
  1. Untuk mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar atau tidak.
  2. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan mengusahakan pencegahan agar supaya tidak terulang kembali kesalahan yang sama atau timbulnya kesalahan-kesalahan yang baru.
  3. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan biaya sesuai dengan program (fase/tingkat pelaksanaan) seperti yang telah ditentukan dalam planning atau tidak.
  4. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan kerja sesuai dengan prosedur dan kebijaksanaan yang telah ditentukan.
BAB III
PEMBAHASAN
III.1 Apa itu Blue Bird
    PT. Blue Bird Group merupakan perusahaan yang bisnis utamanya bergerak di bidang jasa transportasi khusus penumpang, PT. Blue Bird Group mengkategorikan jasanya kedalam beberapa anak perusahaan untuk target market yang berbeda. Secara umum, taksi yang memiliki warna biru atau biru metalic ditargetkan untuk segmen masyarakat umum. Dalam kategori ini, ada be berapa anak perusahaan dimana setiap anak perusahaan memiliki nama dan logo yang berbeda. Anak perusahaan tersebut antara lain Pusaka Satria, Pusaka Nuri, Pusaka Biru, Pusaka Citra, Pusaka Lintas, Pusaka Prima, Morante Jaya, Lintas Buana, Cendrawasih, dan Blue Bird sendiri. Di segmen Eksekutif, Blue Bird menyediakan Silver Bird dengan armadanya yang berwarna hitam. Jauh berbeda dengan taksi reguler yang berwarna biru, taksi eksekutif ini memberikan 3 keistimewaan utama, yaitu Comfort, Convenience, dan Safety. Dan yang terakhir untuk segmen transportasi penumpang, yaitu kategori limousine yang di dalam group ini dikenal dengan Golden Bird. Selain taksi, untuk jasa angkutan penumpang Blue Bird juga menyediakan sarana angkutan masal berupa charter bus, yaitu Big Bird. Dengan area pelayanan transportasi meliputi Jawa, Bali, dan Sumatera. Big Bird juga melayani transportasi bagi anak sekolah, di antaranya adalah British International School, Jakarta Japanese School, Korean Internacional School dan German International School.
    Perusahaan taksi Blue Bird adalah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas. Struktur organisasi perusahaan Taksi Blue Bird dikepalai oleh Presiden Direktur yang bertanggung jawab ke Dewan Komisaris. Presiden Direktur tersebut membawahi beberapa Vice President (VP), yang terdiri dari VP Bussines Development, operasi reservasi dan hotel, personalia atau umum, operasional, audit, administrasi/keuangan dan perizinan. Selain membawahi vice president, presiden direktur juga mambawahi langsung General Manager (Kepala Pol). Setiap kepala pol membawahi beberapa manajer yang masing-masing membawahi setiap bagian, yaitu teknik, personalia, operasional dan administrasi dan keuangan. Manajer tersebut mengepalai beberapa sub bagian yang setiap sub bagiannya terdiri dari beberapa seksi.

III.2 Struktur Organisasi Blue Bird
Disini kami akan jabarkan struktur organisasi dan tugasnya di perusahaan Blue Bird:
  1. Dewan komisaris bertugas mengawasi jalannya perusahaan dan memberikan masukan masukan pada direktur
  2. Presiden direktur adalah pimpinan tertinggi dalam perusahaan blue bird group. Ini lah yang memimpin dan mengarahkan perusahaan dalam hal :

    1. Menyusun strategi
    2. Menjalin dengan hubungan kemitraan
    3. Mengatur investasi , alokasi , dan divestasi
    4. Memimpin direksi
    5. Memastikan prinsip tata kelola perusahaan dilaksanakan dengan baik
  1. Vice President business development , ini membawahi 4 bagian yaitu :
    1. Infomasi teknologi IT
    2. Total quality Management TQM
    3. Public relation PR
  2. Vice president Personalia membawahi bagian pemberdayaan SDM , terkait dengan pengadaan kerja demi kelangsungan usaha jasa perusahaan
  3. Vice President Operasi membawahi semua bagian pengaturan pengemudi , terkait dengan sistem sirkulasi pengemudi perusahaan
  4. Vice president audit yang membawahi seluruh bagian pengawasan di perusahaan
  5. Vice President administrasi membawahi seluruh pengurusan dan pengarsipan seluruh transaksi yang berlangsung di perusahaan
  6. Vice Presiden perizinan membawahi bagian yang mengatur mengenai regulasi dan kebijakan- kebijakan perusahaan. Peremajaan armada perusahaan
  7. General manager (kepala pool) bertanggung jawab kepada seluruh armada perusahaan yang berada dalam pengawasan poolnya (daerahnya)
  8. Manager teknik bertanggung jawab dalam perencanaan , pengorganisasian , pengarahan dan pengendalian atas perawatan dan peremajaan armada taksi
  9. Manajer personalia bertanggung jawab dalam perencanaan , pengorganisasian , dan pengarahan dan pengendalian atas perkembangan tenaga kerja perusahaan , kompensasi, integrasi , pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan perusahaan
  10. Manajer administrasi bertanggung jawab dalam perencanaan, pengorganisasian , pengarahan dan pegendalian dalam transaksi yang berlangsung di perusahaan
  11. Kepala sub bagian yaitu mengendalian bagian bagian tertentu yang sudah ditugaskan
  12. Kepala seksi membantu mengolah dalam bidang yang telah di tetapkan
  13. Staff melaksanakan program program yang sudah di tentukan oleh perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan
III.3 Penerapan Fungsi Manajemen Pada Blue Bird
III.3.1 Perencanaan (Planning)
    Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.
Pelaksanaan Fungsi perencanaan yang digunakan di perusahaan blue bird ini :
  • Menetapkan tujuan dan target
  • Merumuskan strategi yang akan dipakai pada pelaksanaan kerja
  • Menentukan sumber sumber daya yang di perlukan
  • Menetapkan standar atau indikator keberhasilan dalam pencapaian dan target bisnis
  • Memonitor dan mengukur kemajuan untuk mencapai tujuan , sehingga tindakan korektif dapat diambil ketika kemajuan tidak memuaskan
  • Menggunakan teknologi informasi yang berkembang seiring berjalannya waktu , tentunya yang ada keterkaitannya dengan pelayanan.
  • Menyiapkan tenaga-tenaga konsultan yang professional dan berkualitas

Tujuan , Target , dan Indikator :
  • Tujuan : Tercapainya kepuasan pelanggan, dan mengembangkan serta mempertahaan kan diri sebagai pepmimpin pasar disetiap kategori yang kita masuki.
  • Target : Menjadi yang terdepan atau utama dalam menyediakan jasa dalam bidang pertaksian.
  • Indikator :
    • Membuat waktu se effisien mungkin.
    • Pelanggan tidak merasa dikecewakan
    • Memasitkan kesejahteraan yang berkelanjutan untuk para stekholder

Strategi yang digunakan di perusahaan blue bird :
    Strategi yang digunakan oleh blue bird ini disebut strategi tiga pilar , mengandalkan pada produk, pemimpin pasar , dan innovator dalam teknologi aplikasi.
    Sumber daya yang digunakan oleh perusahaan ini adalah barang berbentuk mobil yang nyaman dan terawat untuk kepuasan pelanggan tentunya dengan sumber daya manusia yang baik dan ahli dalam berkendara dan mengetahui seluk beluk tentang mobil.

III.3.2 Organisasi (Organizing)
    Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan orgnanisasi yang kondusif, dan dapat memastikanbahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan dengan baik.
Pelaksanaan Fungsi organisasi di dalam perusahaan ini :
  • Mengalokasikan sumber daya , merumuskan dan menetapkan tugas , dan menerapkan prosedur yang telah di tentukan
  • Menetapkan stuktur organisasi yang menunjukan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab
  • Kegiatan perekrutan penyeleksian pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia atau tenaga kerja
  • Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
  • Dalam melakukan perekrutan , vice president personalia melakukan seleksi yang ketat kepada para calon karyawan
  • Di dalam perangkat lunak SAP sudah terdapat di dalamnya sistem ERP yang di gunakan untuk perekrutan karyawan baru (Enterprise Resources Planning)

III.3.3 Penggerakan dan implementasi (Actuating and Implementation)
  • Yang mengarahkan sekaligus bertanggung jawab di perusahaan adalah President Direktur
  • Blue Bird yang mengimplementasikan pertama kali di Indonesia sistem komunikasi radio serta penggunaan argometer yang ketat untuk armada-armadanya
  • Beberapa tahun terakhir ini blue bird sudah menerapkan teknologi GPS (global positioning system) untuk melacak tempat dan posisi armada-armada lainnya juga bisa dipakai untuk menghubungi call centre.
  • Blue bird juga berhasil mengimplementasikan solusi Business Intellegent (BI), yakni System Aplication and Product NetWeaver Business Intellegent (SAP NetWeaver BI) ini merupakan suatu solusi yang mengolah data mentah menjadi informasi pendukung pengambilan keputusan perusahaan dan proses bisnis sehingga mampu memberikan gambaran lengkap dari bisnis untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dari para pengguna
  • Blue bird berhasil menerapkan SAP ERP (enterprise resources planning) yaitu tool IT dan manajemen dalam membantu perencanaan dan kebijakan perusahaan didalam mengambil keputusan serta menggunakan software yang diimplementasikan untuk mendukung organisasi dalam menjalankan kegiatan secara lebih efisien dan efektif.- Perusahaan ini juga mengimplementasikan “taximeter system” yang di adopsi dari luar negeri untuk pemilik perusahaan agar keuntungannya jelas dan tidak mengalir kemanapun.
  • Blue bird mengimplementasikan software MySAP untuk pengambilan secara tepat sehingga waktunya effisien , dan software MySAP ini meliputi fungsi keuangan , controlling , sales and distribution material management dan fleet management. SAP ini sangat membantu kinerja blue bird khususnya dalam bidang Driver Management dan Operation & reservation Management agar bisa disatukan dengan mereka yang menggunakan system Visual Basic.

III.3.4 Pengawasan dan pengendalian (Monitoring And Controlling)
  • Dalam mengawasi armadanya sehari hari , pemilik perusahaan membutuhkan orang yang handal dalam bidang IT untuk menditeksi keberadaan armada blue bird , sehingga penggunaan bahan bakar dapat tercatat dan di perhitungkan dengan akurat
  • Dalam memelihara loyalitas pelanggannya blue bird menyediakan credit voucher yang digunakan tidak untuk corporate saja namun juga digunakan untuk perorangan. Jadi semakin sering pemakaian jasanya dalam kurun waktu satu bulan makan semakin besar diskon yang akan pelanggan dapatkan.
  • Pihak blue bird ini mengadakan upgrading kepada para karyawanya agar meningkatkan layanan yang berkualitas dan nyaan untuk mempertahankan pelanggan. Untuk menjamin hal tersebut dari pihak blue bird sering menggunakan mystery shopper atau penumpang yang diminta untuk menguji sopir
  • Pihak blue bird selalu mengadakan training karena mau tidak mau yang menciptakan image baik atau buruknya perusahaan ini adalah sopirnya , jadi para pengemudi dilatih secara khusus agar memberikan layanan yang terbaik
  • Dewan komisaris melakukan pengawasan atas jalannya usaha perusahaan dan memberikan masukan masukan kepada para direktur
  • General Manager (pool) adalah jabatan seseorang yang bertugas untuk mengawasi keadaan armada yang berada di suatu wilayah (pool-nya)
BAB IV
KESIMPULAN
    Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa secara umum manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui dan bersama orang lain. Agar pencapaian tujuan dapat dilakukan secara efektif dan efisien, perlu ada koordinasi dari semua orang yang ada di dalamnya. Mengenai fungsi-fungsi fundamental manajemen, tampaknya hampir seluruh ahli sepakat intinya ada empat pokok penting yaitu Planing (Perencanaan), Organization (pengorganisasian), Actuating (Leading), dan Controling (Pengawasan).
    Disini kita bisa meihat ketika fungsi manajemen di terapkan dalam suatu perusahaan, maka perusahaan tersebut bisa berjalan dengan baik. Dan yang lebih utama menurut kami adalah perusahaan yang menggunakan fungsi manajemen akan berdiri kuat atau kokoh dalam bidang bisnis dan bisa mempunyai umur yang lama. Pengwasaan dan pengarahaan tentunya harus dilaksanakan dengan baik dan benar dan mengacu pada tugas tugas dan wewenang yang sudah ditanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
  1. Anonym. Pengantar Ilmu Manajemen, Graha Ilmu. Jakarta. 1994.
  2. Harsuki. Pengantar manajemen olahraga, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta. 2012.
  3. Hasibuan, H. Malayu S.P. Organisasi dan motivasi (dasar peningkatan produkstivitas), Bumi Aksara, Jakarta. 2005.
  4. Sukanto R & T. Hani Handoko. Organisasi Perusahaan. PBFE, Yogyakarta. 2000.
  5. Widyatmini & Izzati A. Pengantar Organisasi dan Metode, Gunadarma, Jakarta, 1995.
  6. Wursanto, Ig. Dasar-dasar Ilmu Organisasi, ANDI, Yogyakarta, 2005.
Jurnal
  1. Hasiholan, 2012, Teori Organisasi Suatu Tinjauan Perspektif Sejarah, Jurnal Dinamika Sains, Vol. 10, No 24
Internet
  1. Anonim, 2010 (http://ielmy.wordpress.com/other/definsi-manajemen/) Diakses pada tanggal 1 April 2015. Pukul 14:40.
  2. ______, 2013, (http://catatankecik.blogspot.com/2013/04/konsep-dasar-manajemen.html) Diakses pada tanggal 29 Maret 2015 pukul 09:00.
  3. ______, 2014, (http://id.m.wikipedia.org/wiki/manajemen) Diakses pada tanggal 30 Maret 2015. Pukul 09:05.
  4. Daniel, Wesly, 2012, (http://winsamodra.blogspot.com/2012/02/pengertian-planning-organizing.html) Diakses pada tanggal 30 Maret 2015 pukul 09:20.
  5. Falsa, Abi., 2011., (http://abiifalsa.blogspot.com/2011/11/poac-planingorganizingactuatingcontroli.html) Diakses pada tanggal 28 Maret 2015 pukul 18:10.
  6. Juniarto, Aditya, 2011,(http://forumassholeh.m.webs.com/&fw_sig_premium=o&fw_sig_network=#2130) Diakses pada tangggal 30 Maret 2015. Pukul 15:25.
  7. Rananda, Yoga, 2012, (http://yogarananda.wordpress.com/2012/11/23/poac-planning-organizing-actuating-controlling/) Diakses pada tanggal 28 Maret 2015 pukul 18:00.
  8. Sitti, 2012, (http://ringkasteori.blogspot.com/2012/06/definisi-poac-dalam-manajemen.html) Diakses pada tanggal 28 Maret 2015 pukul 17:50.

Sesi Tanya Jawab
Q : Tindakan Blue bird jika supir tidak tahu jalan (Dinar)
A : Beberapa tahun terakhir ini blue bird sudah menerapkan teknologi GPS (global positioning system) untuk melacak tempat, sehingga memperkecil kemungkinan untuk sopir tidak tahu jalan

Q : Bagaimana Blue Bird bersaing dengan kompetitor yang lebih terjangkau (Aldo)
A : Blue Bird mendapat nama besar dari kualitasnya, sehingga secara umum penumpang akan memilih blue bird

Q : Bagian apa saja yang terlibat dalam menentukan tujuan perusahaan (Farhan)
A : Secara umum, presdir bersama vp akan merumuskan tujuan perusahaan, tentunya dengan masukan dari dewan direksi

Q : Bagaimana Blue Bird Menanggapi tindakan penyalahgunaan mengunakan mobil taksi seperti blue bird untuk tindak kriminal (Rikky)
A : Kendaran blue bird yang telah habis masa pakainya, akan di kembalikan ke kondisi kendaraan pribadi, kalaupun ada kejadian seperti itu akan ditindak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku

Q : Bagaimana Blue Bird merespon ketika ada barang penumpang yang tertinggal (Ardi)
A : Penumpang bisa menghubungi call center dari blue bird


Tidak ada komentar:

Posting Komentar