Kelas : 1KA15
NPM : 10113100
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Masyarakat Perkotaan Dan Masyarakat Pedesaan
Pengertian Masyarakat
Menurut R.Linton: Seorang ahli antropologi mengemukakan,bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama,sehingga meraka ini dapat mengorganisasikan dirinya berfikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
Masyarakat Pedesaan
Yang di maksud dengan desa menurut Sutardjo Kartohadi Kusuma mengemukakan sebagai berikut : “desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.” Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga / anggota masyarakat yang sangat kuat yang hakekatnya.
Menurut Bintarto, desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat di situ (suatu daerah) dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
- Didalam masyarakat pedesaan diantara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas desanya.
- Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
- Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari petanian.
Masyarakat Perkotaan
kota menurut definisi universal adalah sebuah area urban yang berbeda dari desa ataupun kampong berdasarkan ukuranya,kepadatan penduduk,kepentingan atau status hukum.
Beberapa definisi (secara etimologis) “kota” dalam bahasa lain yang agak tepat dengan pengertian ini,seperti dalam bahasa Cina, kota artinya dinding dan dalam bahasa Belanda kuno,tuiin,bisa berarti pagar. Jadi dengan demikian kota adalah batas. Selanjutnya masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community, Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupanya serta cirri-ciri kehidupanya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
- Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
- Orang-orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang-orang lain.
- Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
- Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.
- Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan.
- Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatka pentingnya factor waktu bagi warga kota.
- Perubahan-perubahan social tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
Perbedaan Masyarakat Desa Dengan Masyarakat Kota
Masyarakat pedesaan kehidupannya berbeda dengan masyarakat perkotaan. Perbedaan-perbedaan ini berasal adari adanya perbedaan yang mendasar dari keadaan lingkungan, yang mengakibatkan adanya dampak terhadap personalitas dan segi-segi kehidupan. Mengenai perbedaan atau ciri-ciri dari kedua masyarakat tersebut, dapat ditelusuri dalam hal berikut.
- lingkungan umum dan orientasi terhadap alam : masyarakat pedesaan berhubungan kuat dengan alam, disebabkan oleh lokasi geografinya di daerah desa
- pekerjaan atau mata pencaharian : di kota, mata pencahariannya cenderung menjadi terspesialisasi.
- ukuran komunitas : komunitas pedesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
- kepadatan penduduk : di desa kepadatan penduduknya lebih rendah dibandingkan di kota.
- homogenitas dan heterogenitas : homogenitas atau persamaan dalam ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat. dan perilaku sering nampak pada masyarakat pedesaan bisa dibandingkan dengan masyarakat perkotaan.
- diferensiasi sosial : keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yang tinggi di dalam diferensiasi sosial.
- pelapisan sosial : pada masyarakat kota aspek kehidupan pekerjaan, ekonomi atau sosial-politik lebih banyak sistem pelapisannya dibandingkan dengan di desa.
- mobilitas sosial : mobilitas lebih sering terjadi di kota dibandingkan di daerah pedesaan.
- interaksi sosial : interaksi masyarakat perdesaan lebih bersifat personal dibanding masyarakat kota mengingat mobilitas sosialnya lebih rendah.
- pengawasan sosial : pengawasan sosial oleh masyarakat pedesaan lebih kuat kandena kontaknya bersifat pribadi dan ramah-tamah. sementara masyarakat kota, pengawasan sosialnya lebih bersifat formalitas.
- pola kepemimpinan : menentukan kepemimpinan di daerah pedesaan cenderung banyak ditentukan oleh kualitas pribadi dari individu dibandingkan dengan kota.
- ukuran kehidupan : orientasi hidup dan pola berfikir masyarakat desa yang sederhana membuat standar hidup kurang mendapat perhatian dibanding masyarakat kota.
- solidaritas sosial : pada masyarakat pedesaan ada kegiatan gotong-royong sementara pada masyarakat perkotaan cenderung individualis.
- nilai dan sistem nilai : dalam hal ini masyarakat kota bertentangan atau tidak sepenuhnya sama dengan sistem nilai di desa.
Hubungan Desa Dan Kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain, bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan pangan, juga sumber tenaga kasar seperti buruh bangunan. sementara kota menghasilkan barang barang yg di butuhkan masyarakat desa seperti obat pembasmi hama dan juga menyediakan tenaga ahli entah di bidang medis ataupun elektronik
Aspek Positif Dan Negatif Dari Masyarakat Desa Dan Masyarakat Kota
Aspek Positif
- perkotaan dapat memberikan pekerjaan bagi tenaga kerja kasar dari desa yg bekerja di proyek pembangunan gedung dikota.
- perkotaan dapat memenuhi kebutuhan penduduk dengan fasilitas seperti wahana rekreasi, mall, dan hiburan lainnya.
- tersedianya pembangkit tenaga listrik buat penerangn dan kebutuhan lainnya.
- fasilitas pendidikan dan perguruan tinggi yang bagus-bagus dan sudah terakreditasi.
- tersedia lapangan kerja.
- perkotaan juga devisa buat negara.
Aspek Negatif
- terjadinya transmigrasi besar-besaran oleh orang desa ke kota yg menyebabkan kepadatan penduduk.
- sehingga adanya pembangunan liar rumah-rumah dan pengangguran karena sedikitnya orang desar yg diterima bekerja.
- tingkat kriminalitas tinggi karena banyaknya pengangguran dan mereka terpaksa untuk melakukan kejahatan untuk memenuhi kebutuhan.
- pembangunan dipedesaan menjadi terlambat karena orang-orang desa pada kekota untuk mencari pekerjaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar