Nama
: Achmad Syarif H.
Kelas
: 2KA04
NPM
: 10113100
Mata
Kuliah : Teori Organisasi Umum 1
PENGERTIAN
PENGHARGAAN DAN HUKUMAN
Penghargaan
adalah Bentuk Apresiasi seseorang atas USAHA Seseorang,
Contohnya
dalam perusahaan,
Usaha
untuk mendapatkan tenaga kerja yang profesional sesuai dengan
tuntutan jabatan diperlukan suatu pembinaan yang berkesinambungan,
yaitu suatu usaha kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
penggunaan,dan pemeliharaan tenaga kerja agar mampu melaksanakan
tugas dengan efektif dan efisien.
Sebagai
langkah nyata dalam hasil pembinaan maka diadakan pemberian
penghargaan pegawai yang telah menunjukkan prestasi kerja yang baik.
Adapun pengertian dari penghargaan dalam perusahaan kerap dalam
bentuk pemberian berupa piagam dan sejumlah uang dari perusahaan
pegawai yang mempunyai prestasi. Ada juga perusahaan yang memberikan
penghargaan kepada pegawai karena masa kerja dan pengabdiannya dapat
dijadikan teladan bagi pegawai lainnya. Pemberian penghargaan karena
masa kerja pegawai bertujuan untuk memotivasi gairah dan loyalitas
perusahaan.
Pemberian
penghargaan tersebut merupakan upaya perusahaan dalam memberikan
balas jasa atas hasil kerja pegawai,sehingga dapat mendorong pegawai
bekerja lebih giat dan berpotensi. Pegawai memerlukan suatu
penghargaan pada saat hasil kerjanya telah memenuhi atau bahkan
melebihi standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Penghargaan
ini dapat berupa pujian. Tidak hanya kalau pegawai melakukan
kesalahan memperoleh makian dari pimpinan. Pegawai bekerja mempunyai
tujuan,antara lain untuk memperoleh penghasilan agar kebutuhan dan
keinginannya dapat direalisasikan.
Misalkan
saja setelah 20 tahun bekerja, kemudian mendapatkan hadiah pin emas
dari perusahaan. Dari beberapa jenis penghargaan di atas, terang
Yodhia, semua baik. Kecuali penghargaan yang terkait dengan masa
kerja.Dia menambahkan penghargaan tidak selalu terkait dengan masa
kerja. Penghargaan seperti itu dianggap kurang afdol karena cenderung
tidak mampu memotivasi pegawai. Menurut dia, hadiah atau penghargaan
layak diberikan karena dapat memotivasi pegawai untuk memberikan
prestasi atau kinerja yang lebih bagus.Ini juga akan menimbulkan rasa
bangga bagi pegawai. ”Sehingga memacu mereka untuk lebih produktif
dalam bekerja,” ucapnya.
Penghargaan
bisa bermacam - macam, ada dalam bentuk bonus, promosi, penambahan
tanggung jawab yang bagi beberapa pegawai bisa menjadi beban namun
bagi beberapa pegawai lainnya dapat menjadi poin penghargaan bagi
dirinya. Tapi yang pasti perusahaan harus memberikan nilai lebih.
”Kadang kala tidak seluruhnya mengenai uang,” tuturnya.
Bentuk
penghargaan yang paling baik adalah membuat pegawai mengetahui kalau
dirinya dihargai oleh perusahaan,bukan hanya oleh sekelompok kecil
orang. Beberapa perusahaan kadang kala menempatkan foto pegawai yang
paling berprestasi di area pabrik untuk menegaskan bahwa pegawai
tersebut dapat menjadi panutan bagi yang lain.
PENGERTIAN
HUKUMAN
Hukuman
adalah SANKSI kepada seseorang yang memiliki KESALAHAN,
Hukuman
ini berarti untuk Meningkatkan KEDISIPLINAN seseorang. Hukuman
adalah vonis dari pengadilan terhadap seseorang yang terbukti
bersalah (Purwadarminta, kamus umum bahasa Indonesia:1991).
Pembentukan disiplin diri merupakan suatu proses yang harus dimulai
sejak masa kanak-kanak. Oleh karena itu pendidikan disiplin
pertama-tama sudah dimulai dari keluarga (orang tua). Dalam kehidupan
masyarakat secara umum, metode yang paling sering digunakan untuk
mendisiplinkan warganya adalah dengan pemberian hukuman.
Hal
yang sama dilakukan juga oleh sebagian besar orang tua ataupun guru
dalam mendidik anak-anak atau muridnya. Kerugiannya adalah disiplin
yang tercipta merupakan disiplin jangka pendek, artinya anak hanya
menurutinya sebagai tuntutan sesaat, sehingga seringkali tidak
tercipta disiplin diri pada mereka. Hal tersebut disebabkan karena
dengan hukuman anak lebih banyak mengingat hal-hal negatif yang tidak
boleh dilakukan, daripada hal-hal positif yang seharusnya dilakukan.
Dampak
lain dari penggunaan hukuman adalah perasaan tidak nyaman pada anak
karena harus menanggung hukuman yang diberikan orang tuanya jika ia
melanggar batasan yang ditetapkan. Tidak mengherankan jika banyak
anak memiliki persepsi bahwa disiplin itu adalah identik dengan
penderitaan. Persepsi tersebut bukan hanya terjadi pada anak-anak
tetapi juga seringkali dialami oleh orang tua mereka. Akibatnya tidak
sedikit orang tua membiarkan anak-anak “bahagia” tanpa disiplin.
Tentu saja hal ini merupakan suatu kekeliruan besar, karena di
masa-masa perkembangan berikutnya maka individu tersebut akan
mengalami berbagai masalah dan kebingungan karena tidak mengenal
aturan bagi dirinya sendiri.
Disiplin
adalah proses pelatihan pikiran dan karakter, yang meningkatkan
kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri, dan menumbuhkan ketaatan
atau kepatuhan terhadap tata tertib atau nilai tertentu (Andrias
Harefa, menjadi manusia pembelajar). Disiplin di sini dimaksudkan
cara kita mengajarkan kepada anak tentang perilaku moral yang dapat
diterima kelompok. Tujuan utamanya adalah memberitahu dan menanamkan
pengertian dalam diri anak tentang perilaku mana yang baik dan mana
yang buruk, dan untuk mendorongnya memiliki perilaku yang sesuai
dengan standar ini. Dalam disiplin, ada tiga unsur yang penting,
yaitu hukum atau peraturan yang berfungsi sebagai pedoman penilaian,
sanksi atau hukuman bagi pelanggaran peraturan itu, dan hadiah untuk
perilaku atau usaha yang baik (Dr. Martin Leman, disiplin anak:2000).
Pentingnya
Penghargaan dan Hukuman Dalam Organisasi
Pada
suatu organisasi sangat diperlukan aturan dan hukum serta penghargaan
dimana penghargaan dalam suatu organisasi itu penting karena kita
memang menghargai mereka yang sudah berupaya mengubah cara kerja
mereka. Penghargaan juga memperlihatkan bahwa kita menganggap penting
budaya tersebut. Pesan-pesan pentingnya sebuah budaya harus kita
sampaikan terus menerus. Pesan dengan menyampaikan di dalam pertemuan
atau setiap pagi sebelum memulai kegiatan memang efektif tetapi lebih
efektif jika kita memberikan pesan secara tidak langsung. Penghargaan
juga akan memicu orang-orang untuk melakukan yang terbaik.
Sebaiknya
penghargaan bukan untuk mereka yang paling di dalam bidangnya
melainkan berikan target dan berikan penghargaan buat mereka yang
melampui target yang ada. Penghargaan juga berfungsi untuk
memperlihatkan bahwa kita sebagai atasan menghargai kinerja mereka
yang sesuai dengan aturan yang berlaku. sedangkan aturan dan hukum
berfungsi sebagai suatu alat pengendali agar suatu kinerja dalam
suatu organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik. jika suatu
organisasi aturan dan hukum tidak diterapkan maka suatu organisasi
tersebut tidak akan berjalan dengan baik dan akan menimbulkan konflik
kepentingan baik antar individu ataupun antar organisasi. Untuk
mengefektifkan peraturan tersebut butuh kesadaran untuk mematuhi
peraturan yang sudah diterapkan dalam sebuah organisasi tersebut,
maka dibuatlah hukum aga kita mematuhi hukum tersebut. Hukum tersebut
juga berlaku dalam bersosialisasi contohnya dalam berorganisasi.
Pentingnya hukum dalam organisasi agar pelaku dalam organisasi
tersebut untuk merubah perilaku pegawai, yaitu dengan
mempertimbangkan: Waktu, Intensitas, Jadwal, Klarifikasi, dan
Impersonalitas (tidak bersifat pribadi).
Tujuan
Diberikannya Penghargaan dan Hukuman Dalam Organisasi
Ada
tiga fungsi atau tujuan penting dari penghargaan yang berperan besar
bagi pembentukan tingkah laku yang diharapkan:
- Memperkuat motivasi untuk memacu diri agar mencapai prestasi
- Memberikan tanda bagi seseorang yang memiliki kemampuan lebih
- Bersifat Universal
Ada
tiga fungsi atau tujuan penting dari hukuman yang berperan besar bagi
pembentukan tingkah laku yang diharapkan:
- Membatasi perilaku. Hukuman menghalangi terjadinya pengulangan tingkah laku yang tidak diharapkan.
- Bersifat mendidik.
- Memperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari tingkah laku yang tidak diharapkan
Referensi :
Buku:
- Sukanto R & T. Hani Handoko. Organisasi Perusahaan. PBFE, Yogyakarta. 2000.
- Widyatmini & Izzati A. Pengantar Organisasi dan Metode, Gunadarma, Jakarta, 1995.
- Wursanto, Ig. 2005, Dasar-dasar Ilmu Organisasi, ANDI, Yogyakarta, 2005.
Jurnal:
- Hasiholan, 2012, Teori Organisasi Suatu Tinjauan Perspektif Sejarah, Jurnal Dinamika Sains, Vol. 10, No 24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar