Dalam setiap kata cita-cita pasti ada kegagalan yang mengikutinya. Gagal itu memang pahit, tapi sama seperti obat, sangat berguna bagi hidup Anda.
Lucu memang, tapi baru saja beberapa hari yang lalu saya menjenguk seorang teman yang sedang dirawat di rumah sakit. Bukan bermaksud menertawakan teman yang sedang terkena musibah, namun tertawaan itu lebih saya tujukan bagi diri sendiri. Sambil terkapar lemas karena sakit tifus, teman saya tadi bercerita jika memang ia sedang dilanda stres yang luar biasa. Ia gagal mengeksekusi suatu proyek besar dan merasa tertekan karena dituding merugikan perusahaan hingga miliaran Rupiah. Apalagi yang bisa saya berikan kecuali dukungan moral, bersabar, dan cepat sembuh. Dalam perjalanan pulang, saya cukup termenung dengan obrolan bersama teman yang sedang jatuh sakit.
Gagal. Satu kata yang mungkin memuakkan untuk didengar. Semakin bertambah usia, kata yang harus sering-sering saya telan pasti tidak jauh dari segala macam bentuk kesuksesan. Achievement apa yang sudah diraih, prestasi apa yang sudah ditorehkan, bagaimana proyeksi masa depan, ini dan itu. Lantas kemudian di tengah jalan menggapai kata sukses itu, Anda harus dihadapkan dengan suatu kegagalan. Bagaimana Anda menyikapinya? Mengelus dada, atau menikmati keterpurukan itu? Well, setiap manusia pasti mempunyai cara masing-masing dalam menghadapi kegagalan. Saya yakin dari cara yang paling smooth sampai paling ekstrem pun ada.
Lucu memang, tapi baru saja beberapa hari yang lalu saya menjenguk seorang teman yang sedang dirawat di rumah sakit. Bukan bermaksud menertawakan teman yang sedang terkena musibah, namun tertawaan itu lebih saya tujukan bagi diri sendiri. Sambil terkapar lemas karena sakit tifus, teman saya tadi bercerita jika memang ia sedang dilanda stres yang luar biasa. Ia gagal mengeksekusi suatu proyek besar dan merasa tertekan karena dituding merugikan perusahaan hingga miliaran Rupiah. Apalagi yang bisa saya berikan kecuali dukungan moral, bersabar, dan cepat sembuh. Dalam perjalanan pulang, saya cukup termenung dengan obrolan bersama teman yang sedang jatuh sakit.
Gagal. Satu kata yang mungkin memuakkan untuk didengar. Semakin bertambah usia, kata yang harus sering-sering saya telan pasti tidak jauh dari segala macam bentuk kesuksesan. Achievement apa yang sudah diraih, prestasi apa yang sudah ditorehkan, bagaimana proyeksi masa depan, ini dan itu. Lantas kemudian di tengah jalan menggapai kata sukses itu, Anda harus dihadapkan dengan suatu kegagalan. Bagaimana Anda menyikapinya? Mengelus dada, atau menikmati keterpurukan itu? Well, setiap manusia pasti mempunyai cara masing-masing dalam menghadapi kegagalan. Saya yakin dari cara yang paling smooth sampai paling ekstrem pun ada.
Baca Selengkapnya