Jumat, 24 April 2015

Because the nature of lies is to please

kebohongan memang identik dengan keburukan. Tapi apakah selamanya seperti itu?

"If you tell a big enough lie and tell it frequently enough, it will be believed."

Setidaknya itu kata seorang pemimpin yang begitu melegenda, Adolf Hitler. Begitu banyak pemikiran mengenai suatu kebohongan lantas dipersepsikan sebagai suatu perilaku yang buruk dan tidak dapat diterima kebenarannya. Entah dengan Anda, namun saya pun sering berbohong. Jangan kemudian persepsikan diri saya sebagai seorang penipu karena kebohongan yang saya lakukan menurut saya masih dalam batas kemanusiaan. Karena belum tinggal di surga, saya pun juga tak luput dari kebohongan. Hal sederhana saja, saat ingin bertemu dengan seorang teman, dengan kebohongan yang begitu cantik kemasannya saya percaya saja jika ia datang terlambat. Saya pun yakin Anda pernah mengalami situasi seperti itu.



Baca Selengkapnya

Selasa, 21 April 2015

Cara Mudah Untuk Bahagia

At some point in your life, Anda pasti pernah mengalami depresi tingkat tinggi yang mengakibatkan pikiran-pikiran negatif bermunculan di otak. Wajar jika hal itu terjadi, namun bukan berarti level depresi yang tinggi tidak bisa dihindari. Kuncinya bisa dilakukan dengan satu hal: cintai diri Anda sendiri dan hiduplah dengan bahagia. Apa saja poin yang perlu diperhatikan? Berikut hal-hal yang bisa membantu Anda untuk menjalani hidup lebih baik:



Baca Selengkapnya

Rabu, 08 April 2015

Menghadapi Kritik

Berhadapan dengan kritik adalah hal yang rumit. Walau bersifat membangun sekalipun, tidak banyak orang yang bisa menerima kritik dengan lapang dada, entah datangnya dari rekan kerja, teman, atau anggota keluarga sekalipun. Usia twenty something adalah masa yang cukup sulit untuk menghadapi berbagai problematika yang terus datang dalam proses menuju kedewasaan. Mereka yang berusia lebih tua umumnya akan mendatangi Anda, dengan advice, teguran atau kritik yang disampaikan dengan cara yang beragam.

Bagaimana menghadapi semua itu? Berikut tipsnya



Baca Selengkapnya

Jumat, 03 April 2015

Sometimes, we have made ourselves weak

Dalam menjalani setiap roda kehidupannya, yang diinginkan manusia pasti kemudahan dan sukses menggapai tujuannya. Caranya pun macam-macam, ada yang menyukai cara instan, ada yang memilih untuk merintisnya pelan-pelan, bahkan ada juga yang tidak tahu harus memulai dari mana. Apalagi sebagai pria, hidup selalu bagaikan kompetisi dan saling berlomba menguasai ladangnya masing-masing. Waktu terus berjalan, ada yang berhasil merengkuh kesuksesannya, tapi sayang, ada juga yang terjebak dalam stagnasi berjalan di tempat tanpa arah. Kemudian muncul rasa kecewa dan kata-kata seperti, "Ah.. Ya sudahlah, lihat bagaimana besok saja...". Salah siapa?

Saya menuangkan ide tulisan ini bukan tanpa alasan. Baru beberapa hari yang lalu, saya merasa tertampar ketika sedang merenung di sudut rumah. Akhir pekan saya memilih untuk banyak berdiam di rumah karena aktivitas di luar pun terasa membosankan; duduk-duduk, mengobrol, makan malam, mal ke mal, that's it! Kali ini saya merasa tak perlu berkaca pada orang lain sebagai inspirasi hidup. Saya pikir, daripada repot-repot mengungkap kesalahan orang lain, saya pun juga layak untuk disodori kaca. Dan makin ke sini, saya sadar jika saya punya satu masalah yang selalu menjadi batu sandungan dalam hidup. The comfort zone.


Baca Selengkapnya